Skip to content
Home » Museum » Museum Manggala Wanabhakti

Museum Manggala Wanabhakti

Museum Manggala Wanabhakti merupakan satu-satunya museum kehutanan yang ada di DKI Jakarta. Para rimbawan mengemukakan pentingnya keberadaan museum ini di pusat ibu kota sebagai pusat dokumentasi dan informasi tentang kehutanan Indonesia yang cukup kaya.

Pada 24 Agustus 1983, museum Manggala Wanabhakti diresmikan oleh Presiden Soeharto pada waktu itu.  Dengan luas bangunan sebesar 1.466 meter persegi, museum ini memiliki visi misi menjadi pusat informasi dan dokumentasi segala sesuatu yang terkait dengan hutan dan kehutanan yang ada di Indonesia.

Museum ini merekam sejarah perjalanan hutan Indonesia, sekaligus menjadi sumber ilmu pengetahuan, khususnya untuk bidang kehutanan.

Meskipun terbilang bangunan tua, namun bangunan museum ini tetap terawat dan menarik untuk dikunjungi. Terutamanya untuk kalangan ilmuan, pelajar, mahasiswa dan peneliti yang ingin mendapatkan berbagai sumber informasi terkait hutan di Indonesia.

Apa Saja yang Bisa Anda Temukan di Museum Manggala Wanabhakti?

museum manggala wanabhakti

Memasuki museum ini, Anda akan menemukan banyak koleksi baik di dalam ataupun luar ruangan. Museum ini memiliki 883 artefak bukti sejarah kehutanan di Indonesia.

Bangunan museum ini terdiri atas 2 lantai. Pada lantai pertama berisi pameran tetap berbagai artefak kehutanan di Indonesia.

harimau, rusa, fossil kayu

Sementara lantai lainnya berupa pusat informasi, foto-foto dokumentasi terkait kehutanan di Indonesia. Untuk lebih jelasnya, berikut ini hal-hal yang bisa Anda lihat dari koleksi museum Manggala Wanabhakti:

Di Luar Ruangan

kayu jati berumur 336 tahun

Beberapa objek yang bisa Anda temukan di luar ruangan diantaranya patung Mantri Hutan pada jaman dahulu, patung penyaradan gelondong kayu jati yang dilakukan oleh enam sapi, lokomotif dari zaman Belanda yang dipakai untuk mengangkut kayu, fosil kayu kamper dengan ukuran panjang 28 meter dan diameter pangkal 105 cm.

Di Dalam Ruangan Museum Manggala Wanabhakti

Pada bagian dalam ruangan, Anda bisa menyaksikan berbagai artefak kehutanan diantaranya pohon Jati bicara yang berumur hingga 139 tahun. Diorama 5 tipe hutan yang ada di Indonesia (alam, pinus, jati, damar, dan juga mangrove), zwalp kayu yang dibuat menggunakan gergaji mesin, gelondong kayu jati berusia hingga 336 tahun.

pengangkut kayu glondongan

Miniatur cikar sebagai pengangkut kayu gelondongan, lukisan kisah Perjuangan Pasukan Wanaran, contoh berbagai jenis kayu yang ada di Indonesia, fosil kayu, contoh ubin parket yang dibuat dari kayu jati, vinir slais, papan wol plek manfaat kayu limbah untuk berbagai hal, kayu gelondongan mahoni, pulp and paper, replika Monumen Pahlawan Pasukan Wanara pada tahun 1948, serta Patung Penjaga Desa.

Di dalam ruangan, artefak tersusun pada 9 vitrin yakni:

Vitrin I

Vitrin I berisi peta-peta tanah / hutan, awig-awig, juga buku RPKH (Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan) serta buku Rencana perusahaan pada zaman Belanda.

Vitrin II

Untuk Vitrin II berisi alat-alat ukur untuk membuat peta kehutanan serta interpretasi dari potret udara.

Vitrin III

Pada Vitrin III tersaji alat-alat eksploitasi hutan serta  foto-foto angkutan kayu pada zaman dahulu yakni cikar dan monorail.

Vitrin IV

Untuk Vitrin IV diisi dengan perlengkapan Mantri Hutan di zaman Belanda serta alat-alat yang biasa dibawa oleh orang yang hendak masuk hutan.

Vitrin V

Pada Vitrin V berisi persuteraan alam, penyadapan pohon pinus yang menghasilkan gondorukem, juga peralatan kerja, berburu dari daerah Kalimantan Timur.

Vitrin VI

Vitrin VI menyajikan pohon yang menggambarkan hasil dari aneka produk dari kembang, daun, kulit serta batang pohon-pohon yang ada di hutan.

Vitrin VII

Vitrin VII berisi alat-alat olah raga, patung dan sebagainya yang dibuat dari bahan kayu.

Vitrin VIII

Vitrin VIII merupakan benda-benda bersejarah yang digunakan untuk upacara peresmian.

Vitrin IX

Dan yang terakhir Vitrin IX berisi gunungan/kayon, yang dipakai untuk latar belakang pada kegiatan upacara peresmian dari kompleks Gedung Manggala Wanabakti.

Selain hal-hal tersebut, Anda juga bisa menyaksikan beberapa landasan dan panel yang juga berisi informasi dan dokumentasi bukti-bukti sejarah perjalanan hutan di Indonesia.

Pesona Museum Manggala Wanabhakti Sebagai Objek Wisata

Museum Manggala Wanabhakti tetap menjadi objek wisata yang menarik untuk dikunjungi baik untuk kebutuhan keilmuan maupun sekedar ingin rekreasi. Para orang tua bisa mengajak anak-anaknya ke tempat ini untuk membantu meningkatkan pengetahuan terkait alam dan hutan yang ada di Indonesia.

Benda-benda dan informasi bersejarah dalam museum ini tetap bisa dijadikan sebagai spot untuk berfoto yang unik dan menarik. Anda bisa datang bersama keluarga, teman sekolah, teman kampus, rekan peneliti dan sebagainya ke museum ini untuk mendapatkan berbagai hal informasi penting terkait hutan dan kehutanan yang ada di Indonesia.

Suasana museum yang lengang dan kurang menarik untuk dijadikan sebagai tempat hiburan akan lebih menarik jika Anda datang bersama rekan-rekan Anda. Menyaksikan diorama hutan yang ada di Indonesia akan sangat membantu Anda mengetahui lebih banyak tentang kondisi alam yang ada di negeri sendiri.

Alamat dan Jam Buka Museum Manggala Wanabhakti, Jakarta

Museum Manggala Wanabhakta terletak di Jl. Jend. Gatot Subroto, Kelurahan Gelora, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pintu masuk komplek ini terletak di persimpangan jalan menuju ke arah Jl. Gelora VII. Bila dari Halte TransJakarta Slipi Petamburan, untuk menuju ke Museum Maggala Wanabakti bisa ditempuh dengan berjalan kaki selama lebih kurang 20 menit. Tepatnya di samping bangunan gedung MPR.

Untuk Informasi lebih lanjut terkait museum di Jakarta ini, Anda bisa menghubungi:

Nomor Telp. (021)-5703246 ekst. 5166, 5569
Faks. (021)-5710450, 5701147
Email: museum@manggala.or.id
Website: http://www.manggala.or.id; http://www.dephut.go.id

Meskipun letaknya berada di Jakarta Pusat, namun banyak orang yang tak tahu akan keberadaan bangunan ini. Sehingga jangan heran jika mungkin Anda menggunakan transportasi umum untuk berkunjung ke bangunan ini, banyak orang yang mungkin tidak tahu dengan museum ini.

Salah satu alasannya karena bangunannya yang kurang mencolok dan tidak terlihat karena tertutup dengan pohon-pohonan yang tinggi sehingga kurang diperhatikan orang.

Sebagai informasi untuk para pengunjung, museum ini buka mulai senin hingga jumat. Untuk hari sabtu, minggu dan hari-hari libur lainnya, museum ini tutup. Buka mulai pukul 09 pagi hingga pukul 15.00 Wib. Oleh karena bukanya di hari-hari kerja, maka Anda harus memprediksikan jam-jam macet jika ingin berkunjung ke lokasi.

Apakah masuk ke Museum Manggala Wanabhakti berbayar?

Ini yang menarik untuk Anda. Museum ini bisa Anda jadikan sebagai destinasi wisata yang menarik selama di Jakarta, karena masuk ke tempat ini tidak berbayar alias gratis. Jadi buat Anda yang ingin jalan-jalan di Jakarta dengan anggaran yang terbatas, salah satu tempat menarik dan informatif yang bisa Anda kunjungi adalah Museum Manggala Wanabhakti.

Lokasinya yang berada di pusat kota pun lebih mudah dijangkau dan tak membutuhkan transportasi yang ribet. Sebelum bertolak ke bandara atau stasiun kereta meninggalkan Jakarta, tak ada salahnya Anda singgah sejenak mengetahui banyak sejarah terkait hutan yang ada di Indonesia melalui kunjungan ke Museum Manggala Wanabhakti di daerah Jakarta Pusat.