blog

Museum Pusaka (TMII) Jakarta

Berkunjung ke museum pusaka (TMII) menjadi alternatif liburan yang menyenangkan ketika liburan sekolah tiba. Museum ini memiliki koleksi dan objek yang sangat menarik. Dengan keunikan koleksi yang dimiliki museum ini, menjadi magnet untuk dikunjungi wisatawan.

Dengan berlibur ke museum ini, tentunya akan mendapatkan tambahan wawasan sejarah dan pengetahuan terkait pusaka-pusaka di Indonesia.

Sudah bukan rahasaia lagi kalau area wisata taman mini Indonesia Indah memiliki banyak museum. Anda bisa melihat museum-museum yang ada di taman mini di sini. Walaupun demikin, Anda tidak perlu heran jika museum pusaka ini tetap diminati banyak pengunjung.

Manfaat Berkunjung Ke Museum Pusaka

museum pusaka

Mengunjungi Museum Pusaka (TMII) ini, diyakini akan mendapatkan banyak manfaat. Adapun beberapa manfaat yang bisa didapatkan diantaranya sebagai berikut:

  1. Yang pertama adalah membuat pikiran menjadi lebih rileks. Hati merasa senang karena melihat beberapa koleksi benda pusaka yang unik dan antik.
  2. Kemudian yang kedua adalah mengenalkan kepada anak – anak akan keunikan dan keragaman budaya melalui beberapa benda pusaka yang berada di museum. Terdapat koleksi benda pusaka yang berasal dari berbagai penjuru Nusantara.
  3. Yang ketiga adalah mendapatkan pengalaman yang menarik dan juga tak terlupakan karena mendapatkan tambahan pengetahuan dan wawasan mengenai berbagai jenis pusaka sekaligus sejarahnya.

Sejarah Museum Pusaka

Museum Pusaka (TMII) berada di jalur selatan kawasan Taman Mini Indonesia Indah. Terletak diantara Museum Keprajuritan Indonesia dan juga Museum Serangga dan Taman Kupu–Kupu, museum ini memiliki bangunan yang khas dan memiliki daya tarik tersendiri. Pada atas atap terdapat sebuah bentuk keris yang menjulang.

batu peresmian museum pusaka

Dibangunnya museum ini memiliki tujuan untuk melestarikan, merawat, dan mengumpulkan benda bersejarah. Selain itu juga untuk memberikan informasi mengenai beberapa benda budaya yang berupa senjata tradisional kepada setiap generasi penerus.

Dengan begitu generasi penerus nantinya dapat merasa bangga pada budaya dan bangsanya sendiri. Dengan berdirinya museum pusaka ini juga bisa dimanfaatkan untuk melakukan study serta penelitian tentang senjata.

Pada awalnya koleksi museum ini adalah koleksi pribadi milik Mas Agung. Kemudian dihibahkan oleh Mas Agung kepada Ibu Tien Soeharto yang merupakan ketua Yayasan Harapan Kita.

Seteah ditambahkan dengan hasil pembelian, sampai dengan sekarang museum ini sudah mempunyai koleksi senjata tradisional yang sangat lengkap, dimana bisa mewakili sebanyak 26 provinsi di Indonesia.

Museum ini terdiri dari dua lantai dengan luas 1.535 meter persegi, dan didirikan di atas lahan seluas 3.800 meter persegi. Dari luas tersebut kemudian dibagi menjadi beberapa ruang yang digunakan sebagai sarana dan juga pendukung.

Diantaranya yaitu ruang pameran, kemudian ruang informasi, ruang sarasehan, ruang pengelola, ruang konservasi dan preservasi, ruang perpustakaan, ruang cenderamata dan juga ruang bursa.

Selain menampilkan benda koleksi senjata yang berasal dari seluruh nusantara, pada ruang pameran ini juga memberikan berbagai macam informasi mengenai pusaka.

Contohnya saja seperti rincian pusaka, kemudian ragam bentuk dari pusaka, lalu ragam hias bilah pusaka, zaman pembuatan pusaka, pusaka khas daerah, pusaka hasil temuan dan pusaka dari zaman ke zaman.

Terdapat beberapa jenis kayu untuk membuat pusaka dan juga ruang besalen atau tempat kerja dari empu yang membuat keris serta peralatan yang melengkapi pameran tersebut.

Selain sebuah pameran tetap, museum ini juga kerap kali melaksakanan sebuah pameran berkala, baik itu di dalam ataupun bekerjasama dengan pihak luar.

Kemudian juga terdapat kegiatan lain yang ditawarkan untuk umum seperti penjamasan pusaka, konsultasi pusaka dan juga bursa pusaka untuk orang yang berminat memiliki koleksi beberapa benda pusaka.

Yang Bisa Dilihat di Museum Pusaka

Pameran Lantai Dasar

Pada ruang pameran di lantai dasar Museum Pusaka (TMII), terdapat beberapa pusaka seperti keris dan tombak. Selain menampilkan beberapa koleksi pusaka yang memiliki ukuran normal, di lantai dasar ini juga terdapat beberapa koleksi benda pusaka yang unik dan juga memiliki ukuran yang tidak lazim.

Contohnya saja seoertu Keris Bethok yang mana ada sejak zaman Budha yang memiliki ukuran sangat besar. Bahkan terdapat pula koleksi golok yang memiliki ukuran yang sangat besar, bahkan untuk panjangnya mencapai 2 meter.

Selain itu di lantai dasar ini juga terdapat besalen. Besalen merupakan sebuah tempat untuk membuat pusaka oleh empu. kemudian terdapat juga koleksi keris dan pusaka yang dibuat di zaman sekarang.

Di Lantai Atas Museum

Di lantai atas museum ini terdapat ruang pameran yang dibangun dengan luas lantai sebesar 600 meter persegi. Di lantai ini dipajang beberapa contoh pusaka atau tosan aji yang berasal dari berbagai zaman pembuatannya.

Diantaran yaitu dari zaman kuno seperti Kahuripan, kemudian Singasari, Lalu Majapahit, Demak, Pajang, Zaman Islam sampai dengan zaman Indonesia menjadi Republik.

Di Ruang Bursa Tosan Aji

Ruang bursa tosan aji merupakan ruangan khusus yang berada di lantai dasar museum yang digunakan untuk ruang bursa. Menyajikan berbagai koleksi keris serta tombak untuk yang berminat memiliki tosan aji.

Di ruang ini terdapat perlengkapan keris seperti mendak, sarung keris, jagrak keris dan pendok. Harga jual pada berbagai koleksi di bursa ini juga terbilang agak mahal, namun untuk kualitasnya juga sebanding karena kondisi keris tersebut.

Umumnya yang dijual memiliki kualitas yang masih bagus dan terawat sehingga layak untuk dijadikan sebagai benda koleksi. Selain itu, di ruang bursa ini juga difungsikan untuk penyediaan jasa penjamasan atau perawatan, sertifikasi dan juga konsultasi pusaka.

Di ruangan ini juga digunakan untuk bursa pusaka keris dan tombak. Bagi yang berminat untuk mengoleksi benda pusaka. Kemudian menyediakan berbagai benda perlengkapan pusaka lainnya serta jasa perbaikan benda pusaka tersebut.

Alamat Dan Kontak Resmi Museum

Untuk Anda yang ingin mengunjungi Museum Pusaka (TMII) ini, Anda bisa ke Jalan Raya Taman Mini, Ceger, cipayung, Jakarta.Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa menghubungi nomor telephone 0218404155 atau bisa juga melalui fax di nomor 0218404155.

Harga Tiket Masuk Dan Jam Operasional Museum

Harga tiket masuk ke Museum Pusaka (TMII) ini sekitar Rp 7.000,- perorangnya. Jam operasional museum, buka dari hari Senin sampai dengan Minggu pada pukul 09.00 sampai dengan 16.00 WIB.

Note: sebelum masuk ke museum tersebut, Anda harus melewati pintu gerbang utama dimana harus membayar sebesar Rp 9.000,- perorang, kemudian Rp 10.000,- untuk mobil, lalu Rp 15.000,- untuk bus atau truk, Rp 6.000,- untuk sepeda motor dan Rp 1.000,- untuk sepeda.

Demikian informasi singkat mengenai Museum Pusaka (TMII) yang dapat Anda ketahui. Semoga bermanfaat untuk Anda. Jangan lupa membawa kamera untuk mengabadikan setiap momen dan objek unik yang berada di dalam museum pusaka ini. Selamat berlibur !!!

Museum Serangga (TMII) Jakarta

Mengisi waktu liburan dengan berkunjung ke museum serangga (tmii jakarta) merupakan pilihan yang bijaksana. Dengan berkunjung ke museum, Kita bisa mendapatkan referensi ilmu pengetahuan dan pengalaman yang menarik.

Perlu kita ketahui bersama bahwa di museum ini terdapat banyak jenis serangga, baik serangga yang sudah diawetkan ataupun jenis serangga masih hidup.

Anak-anak akan lebih merasakan manfaatnya jika berkunjung ke situs-situs sejarah seperti museum. Mendapatkan tambahan referensi sejarah, ilmu pengetahuan dan bisa juga menjadi unforgetable story dalam hidupnya.

Selain itu, dengan berlibur ke museum diyakini bisa membantu untuk menyegarkan pikiran / re-fresh kita sebagai orang tua.

Di area taman mini indonesia indah (Jakarta) terdapat banyak museum yang dapat dikunjungi. Masing-masing museum memiliki daya tarik tersendiri. Jadi tidak heran jika banyak wisatawan yang datang ke TMII sekaligus untuk berlibur ke Museum.

Dari sekian banyak museum yang terdapat di Taman Mini Indonesia Indah, Museum Serangga (TMII) menjadi menjadi topik bahasan kita kali ini.

Yuukkk kita lanjutkan …

Manfaat Mengunjungi Museum Serangga (TMII)

museum serangga tmii jakarta

Berikut di bawah ini adalah beberapa manfaat yang bisa pengunjung dapatkan jika berkunjung / berlibur ke museum ini :

  1. Yang pertama adalah Pengunjung / Anda akan mendapatkan pengalaman menarik dan sejarah dari Museum ini.
  2. Kemudian yang kedua adalah Anda bisa mengetahui berbagai macam jenis serangga, kupu – kupu, jenis-jenis bunga dan satwa yang lainnya.
  3. Yang ke tiga: Selain mengenalkan kepada anak mengenai banyaknya jenis serangga, Nantinya anak juga akan belajar untuk mengerti bagaimana cara melesarikan lingkungan agar serangga – serangga tersebut dapat hidup dan dilestarikan.

Sejarah Museum Serangga (TMII)

Museum ini dapat berdiri karena diprakarsai oleh pengurus Perhimpunan Kebun Binatan Seluruh Indonesia atau PKBSI dan juga Museum Zoologicum Bogoriense serta didukung oleh Ibu Tien Soeharto.

Tujuan didirikannya museum ini yang utama adalah agar masyarakat dapat mengenal berbagai macam jenis serangga, lebih peduli pada peranan dan potensi alam.

Museum ini dibangun di atas tanah yang memiliki luas 500 meter persegi. Terletak di kawasan wisata Taman Mini Indonesia Indah, dengan cirikas desain bangunan menyerupai bentuk tubuh belalang.

Museum ini diresmikan oleh Seoharto (watu itu presiden) pada tanggal 20 April 1993. Kemudian di tahun 1998, ditambahkan wahana baru yang berupa taman kupu – kupu dan juga kebun pakan.

Selain itu, dilengkapi dengan kandang sebagai sarana penangkaran. Terdapat laboratorium yang digunakan sebagai upaya untuk melestarikan jenis kupu – kupu yang langka (dengan cara melakukan penangkaran).

kemudian juga membuat awetan serangga, lalu mengidentifikasi tempat untuk memelihara serangga yang masih hidup ataupun yang mati.

kumbang diawetkan

Wahana baru tersebut tercipta karena adanya bantuan dari dr. Soedjarwo yang melalui Yayasan Sarana Wana Jaya. Di tahun 2004, koleksi museum ini kembali bertambah dengan mengoleksi tambahan binatang selain serangga.

Yang Dapat Dilihat Di Museum

Di Museum ini terdapat sekitar 16% jenis serangga dunia yang hidup di Indonesia. Jadi tidak heran jika koleksi serangga yang terdapat pada museum ini berjumlah sekitar 500 jenis. Diantaranya terdiri dari 250 jenis kupu – kupu. kemudian 150 jenis kumbang dan juga 100 jenis kelompok serangga lainnya.

Di dalam museum juga terdapat diorama yang menyajikan pesona kumbang nusantara. Kemudian juga peranan serangga tanah pada ekosistem dan juga pelestarian sebuah ekosistem. Lalu terdapat peta serangga Indonesia.

peta kumbang diawetkan

Dipajang juga beberapa serangga perombak, kupu – kupu Batimurung, peta kupu – kupu Indonesia, serangga pekarangan dan juga beberapa kotak koleksi kelompok serangga yang lainnya.

Selain koleksi-koleksi serangga yang sudah diawetkan, Dengan berkunjung ke museum ini, Anda juga bisa melihat beberapa jenis serangga yang masih hidup.

Pengunjung bisa melihat kumbang tanduk, kumbang air, belalang ranting, lebah madu, belalang daun serta kumbang badak.

Pada taman kupu – kupu terdapat sekitar 20 jenis tanaman bunga yang kerap dihinggapi oleh kupu – kupu.

Sedangkan untuk satwa selain serangga, museum ini memiliki objek yang bisa dilihat pengunjung seperti: hewan tupai Sumatera, tupai Bali, kadal lidah biru, tarsius, opposum layang dan juga kancil.

Di ruang audio visual, nantinya Anda dapat melihat pemutaran film mengenai kehidupan serangga beserta penjelasannya. Kemudian dari pihak museum ini juga menyediakan sebuah pelayanan bimbingan mengenai berbagai jenis serangga, baik itu untuk pengawetannya, penangkarannya dan juga dilengkapi dengan perpustakaan.

Fasilitas Di Museum

Museum Serangga memberikan beberapa fasilitas yang cukup lengkap seperti area parkir kendaraan, mushola, kamar mandi, tempat untuk beristirahat, ruangan serangga, ruangan kupu – kupu dan masih banyak lagi yang lainnya.

Alamat Dan Nomor Telephone Museum Serangga

Untuk Anda yang ingin berlibur ke museum ini, silahkan temukan Museum Serangga (TMII) dengan alamat di Jalan Hankam Raya Nomor 39, RT 7/RW 2, Ceger, Cipayung, Jakarta Timur.

Selain itu untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa menghubungi nomor telepehone 02187795616 atau bisa juga melalui fax di 02187795616.

Museum ini sangat mudah di akses. Anda bisa menggunakan kendaraan umum ataupun layanan ojek online. Tinggal Anda sesuaikan keperluannya.

Jam Operasional Dan Harga Tiket Masuk Museum Serangga

Jam operasional Museum Serangga (TMII) ini, buka pada hari Senin sampai dengan Minggu pukul 09.00 sampai dengan 17.00. Untuk bisa masuk ke dalam museum ini terbilang murah, karena untuk harga tiket masuknya sekitar Rp 15.000,- untuk anak dan juga dewasa.

Harga tiket masuk tersebut sudah termasuk dengan kunjungan ke Akuarium Air awar. Kemudian untuk biaya parkirnya, parkir mobil Rp 10.000,-, motor Rp 6.000,- dan bis Rp 15.000,-.

Saran Dan Tips

Demikina informasi singkat mengenai Museum Serangga (TMII) yang bisa Anda ketahui. Jika Anda ingin berkunjung ke museum ini, kami menambahkan beberapa tips yang perlu diperhatikan agar liburan Anda juga bisa lebih maksimal.

Diantaranya; Jika Anda berencana untuk berkunjung ke museum ini sebaiknya memperhatikan cuaca terlebih dulu, agar nantinya tidak menghalangi liburan Anda.

Walaupun di wilayah museum ini terdapat banyak hotel dan restoran, ada baiknya untuk mempersiapkan kebutuhan pribadi seperti bekal, air minum dan kebutuhan khusus lainnya. Restoran biasanya ramai pengunjung.

Musem Telekomunikasi (TMII)

Perlu Anda ketahui, Museum Telekomunikasi merupakan salah satu bentuk museum sains. Museum ini juga menjadi sumber informasi paling penting tentang perkembangan dunia pertelekomunikasian di Negara Indonesia.

Sejarah Museum Telekomunikasi

Museum Telekomunikasi telah diresmikan oleh Presiden RI Soeharto pada tanggal 20 April 1991. Tujuan Didirikannya museum ini yaitu untuk menggambarkan perkembangan dunia teknologi pertelekomunikasian di Indonesia.

Selain itu untuk menunjang perjuangan bangsa dan keberhasilan dalam membangun bidang pertelekomunikasian dalam ranga mewujudkan pembangunan nasional dan wawasan nusantara.

Pada wujud bangunan, museum ini berbentuk kubah yang berwarna biru dan di depannya ada Monumen (patung) Patih Gajah Mada yang sedang berdiri dengan tegak sambil mengacungkan sebuah keris.

Patung tersebut menjadi simbolis peristawa Sumpah Palapa dan mengingatkan kita pada satelit komunikasi yang pertama ada di Indonesia.

Pemberian nama Palapa ini sesuai dengan jiwa Sumpah Palapa yang telah berhasil menyatukan Nusantara Indonesia. Museum ini terletak pada bagian depan kawasan Taman Mini Indonesa Indah (TMII).

Di sebelah bagian selatan berdampingan dengan bagunan Museum Olahraga dan membelakangi Museum Istiqlal serta Bayt Al-Qur’an.

Peletakan batu yang pertama kalinya dilakukan pada tanggal 27 September Tahun 1989 oleh Presiden Soeharto. Bangunan Museum Telekomunikasi berada tepat diatas lahan dengan luas 2,36 hektar.

Meliputi bangunan induk yang digunakan untuk ruang pameran dan ruang pengelolaan seluas 4.872 m² dan ruang untuk penerima tamu dengan luas 151 m² pada bagian depan.

Koleksi Museum Telekomunikasi

museum telekomunikasi

Museum ini memiliki sejumlah koleksi terkait benda-benda bersejarah pada bidang telekomunikasi. Kita bisa mengenal beragam informasi tentang perkembangan pertelekomunikasian di Negara Indonesia.

Objek yang bisa dilihat (diperagakan) dimulai dari sebelum masa perang, masa awal kemerdekaan Indonesia, masa order baru dan masa depan alat komunikasi.

Benda bersejarah tersebut telah tersimpan di dalam Museum ini sejak pertama kali dibuka. Adapun jenis-jenis alat komunikasi non-elektronik, diantaranya seperti:

7 Alat Komunikasi Tradisional (Pra Elektrik)

kentongan
  1. Bedug; digunakan sebagai tanda penyampaian pesan ketika waktu menunaikan sholat atau waktu melaksanakan sholat Idul Fitri.
  2. Kentongan; digunakan sebagai tanda penyampaian berita dengan cara dipukul dengan nada tertentu untuk memberitahukan kepada semua masyarakat sekitar bahwa ada kebakaran, pencurian dan sebagainya.
  3. Lonceng; digunakan sebagai tanda waktu Misa dihari Minggu yang dikhususkan bagi umat Kristen.
  4. Sangkakala; alat tersebut dibuat dari rumat siput atau keong yang besar. Alat ini digunakan sebagai alat pemimpin untuk mengumpulkan semua rakyatnya guna mendukung keperluan tertentu.
  5. Bendera semaphore; digunakan sebagai komunikasi diantara 2 kapal yang ada di lautan.
  6. Tifa; digunakan untuk acara upacara adat tertentu.
  7. Gong; digunakan untuk menjalin kesepakatan komunikasi setempat dalam situasi berperang, berkumpul atau menandakan dimulainya suatu acara tertentu.

5 Alat Komunikasi Elektronik

Ada juga alat-alat komunikasi elektronik diantaranya seperti:

  1. Telegram yang menggunakan sandi morse.
  2. Pemancar radio YBJ-6
  3. Beraneka ragam jenis pesawat telphone dari berbagai macam zaman.
  4. Sentral telephone manual dengan menggunakan local baterai dan
  5. Beraneka ragam jenis kabel untuk instalasi jaringan telekomunikasi.

Museum ini juga menyimpan beragam jenis diorama yang telah menggambarkan fase-fase perkembangan pertelekomunikasian di Negara Indonesia.

Selain itu, ada juga area yang dikhususkan sebagai ajang pamer bermacam-macam jenis pelayanan jasa telekomunikasi dari Telkom.

Pelayanan tersebut diantaranya seperti koleksi berbagai macam jenis kartu telephone magnetik, beragam jenis pesawat telephone umum dan terdapat juga miniatur satelit Palapa untuk melayani komunikasi di seluruh pelosok tanah air Indonesia.

Untuk alat komunikasi zaman sekarang dibagi dua jenis yakni analog dan juga digital.

Untuk alat komunikasi jenis analog diantaranya seperti sentral telephone otomatis analog, Hambur Tropos pesawat teleprinter, market SKGM dan market jaringan komunikasi nasional.

Sementara untuk alat komunikasi jenis digital diantara meliputi STKB konvensional, planet konfigurasi, STKC cellular, panel konfigurasi, PASOPATI (Paduan Solusi Pelayanan Teknologi Informasi) dan panel Inmarsat/Intelsat.

Perkembangan dunia teknologi komunikasi yang begitu pesat ini dipastikan akan semakin memperpendek jarak.

Dengan kehadiran internet dan videophone jelas mempertegas fungsi dari alat komunuikasi yang tak hanya digunakan sebagai alat telekomunikasi tetapi juga berfungsi sebagai alat multimedia.

Di Museum ini juga telah menampilkan diorama pemanfaatan multimedia yang meliputi SSI (System Satelit Iridium), EMM (Elektronik Mega Mall) dan SFEN (Solution For Enterprise Network).

Selain itu, banyak sekali muatan wawasan yang positif untuk edukasi. Keberadaan Museum ini sebagai tujuan berwisata pendidikan dengan mengenal sejarah Iptek Indonesia.

Dengan demikian, masyarakat umum bisa memanfaatkan keberadaan Museum Telekomunikasi (TMII) sebagai sarana edukasi atau pembelajaran.

Karena museum ini sudah dilengkapi dengan fasilitas sarana theater, film animasi Ponix, film dokumenter dunia perkembagan teknologi pertelekomunikasian, ruang info, ruang elshop, ruang rapat dan demo jasa telekomunikasi, warung internet serta warung telekomunikasi.

Namun untuk bisa menonton film dokumenter tersebut, harus terkumpul setidaknya 10 orang wisatawan terlebih dahulu.

Selain itu, ketika Anda berkunjung ke Museum Telekomunikasi, Anda juga akan mendapatkan keuntungan lainnya seperti :

5 Manfaat Berkunjung ke Museum Telekomunikasi

  1. Bisa mendokumentasikan beraneka ragam kegiatan pertelekomunikasian nasional yang mengandung nilai sejarah telekomunikasi Indonesia.
  2. Menciptakan rekreasi yang begitu sehat dan bermanfaat bagi mereka para pecinta dunia elektronika telekomunikasi untuk mengembangkan minat dalam bidang teknologi telekomunikasi.
  3. Melakukan transformasi informasi mengenai perkembangan dunia telekomunikasi Indonesia.
  4. Melibatkan para pengunjung untuk menghayati tata cara pengelolaan pelayanan dalam bidang telekomunikasi agar bisa membantu melakukan pemeliharaan sarana telekomunikasi Indonesia.
  5. Sebagai media promosi untuk pelayanan produk/jasa telekomunikasi.

Akses ke Museum

Untuk akses menuju ke Museum Telekomunikasi Taman Mini Indonesia Indah, Anda bisa menggunakan Bus Transjakarta Koridor 10 jurusan Tanjung Priok dan Cilitan turun tepat pada di daerah Pusat Grosir Cilitan.

Kemudian lanjut dengan naik menggunakan angutan kota nomor T02 turun tepat di depan pintu masuknya TMII.

Selanjutnya, Bus Transjakarta Koriodor 9 jurusan Pinang dan Ranti Pluit, turun dekat Taman Mini Square.

Mudah sekali untuk menuju alamat Museum Telekomunikasi. Berlibur / berwisata ke museum ini, Anda akan memperoleh manfaat tentang pengetahuan dalam perkembangan bidang pertelekomunikasian Indonesia secara lengkap dan detail.

Karena selain diciptakan untuk mengenang sejarah perkembangan dunia telekomunikasi, ternyata Museum Telekomunikasi ini juga difungsikan sebagai media menunjang edukasi atau pembelajaran untuk para wisatawan.

Jam Operasional dan Harga Tiket Masuk

Alamat lengkap Museum Telekomunikasi (TMII) tepatnya berada di Area Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Ceger, Kota Jakarta Timur (13820). Nomor telephone resmi Museum Telekomunikasi: (021) 8412247.

Sementara untuk jam operasional Museum Telekomunikasi pada hari Senin – Minggu pukul 07.00 – 22.00 WIB.

Untuk harga tiket masuk Museum Telekomunikasi perorangan (3 tahun keatas) sekitar Rp 10.000,- Untuk mobil Rp 10.000,- Bus/Truk Rp 30.000,- Motor Rp 6.000,- dan Sepeda Rp 1.000,-.

Sejarah Museum Minyak dan Gas Bumi “Graha Widya Patra” TMII

museum minyak bumi dan gas

– Museum Minyak dan Gas Bumi “Graha Widya Patra” TMII –

Mengunjungi tempat-tempat menarik seperti museum ternyata memberi banyak manfaat baik dari sisi pengetahuan ataupun dari segi nilai sejarahnya.

Ketika kita mencari satu museum yang unik, maka ada satu di Jakarta atau tepatnya di area TMII. Museum ini mampu memberi ferensi unik tersendiri yakni museum Minyak dan Gas Bumi”Graha Widya Patra” TMII.

Mungkin Anda belum mengetahui seluk beluk tentang museum yang satu ini. Apa saja keunggulan dan koleksi menarik di museum ini. Maka dari itu mari kita ulas bersama dalam artikel ini.

Sejarah Museum Minyak dan Gas Bumi

museum minyak dan gas bumi

Sejarah awal pembangunan museum Graha Widya Patra ini muncul pada konvensi IPA tepatnya pada bulan Oktober 1985. Pada konvensi IPA yang ke 14 tersebut, awalnya dicetuskan sebuah Monumen Peringatan 100 TahunUsaha Perminyakan Indonesia.

Pembangunan monumen memakan waktu kurang lebih dua tahun kemudian Presiden Soeharto meresmikan hasil akhir pembangunan tepat pada 20 April 1989.

Jika kita lihat, lokasi dari Museum Graha Widya Patra ini berdekatan dengan lokasi wisata Taman Burung dengan bentuk unik serta berbagai macam bangunan yang menarik.

Terdapat pula gedung Museum Listrik dan Energi Baru kemudian di sisi lain ada Monumen KTT Non Blok hingga bagian timur terdapat kawasan Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur.

Pembangunan museum Minyak dan Gas Bumi Graha Widya Patra TMII tersebut memang bertujuan untuk memperingati kinerja pembangunan hingga pengembangan teknologi sumber daya minyak dan gas bumi di Indonesia.

Oleh karena itu lokasi pembangunannya berdekatan dengan TMII yang dimaksudkan sebagai pusat pengetahuan bagi masyarakat.

Dari gedung museum Graha Widya Patra terlihat sebuah danau buatan di bagain depan. Kemudian masih ada anjungan lepas pantai yang di sisi kanan dan kiri terdapat dua tangki timbun hingga jembatan penyeberangan.

Meskipun masih bertajuk pengetahuan, akan tetapi di dalam Museum Minyak dan Gas Bumi Graha Widya Patra (TMII) juga memiliki Ruang Sejarah sebagai satu sajian informasi kepada pengunjung mengenai teknologi pemanfaatan minyak bumi.

Banyak kalangan menyatakan bahwa Museum Graha Widya Patra selalu menghadirkan keunikan tersendiri dibandingkan museum lainnya. Jadi tidak heran jika berbagai kalangan selalu mengunjungi tempat bersejarah ini sebagai tempat menarik dalam mengakses informasi mengenai teknologi perminyakan di Indonesia.

Koleksi Museum Minyak dan Gas Bumi

Area Luar Gedung

Pengunjung bisa melihat berbagai benda peraga yang sengaja di pamerkan di area luar gedung. Bahkan Anda masih bisa melihat pompa bensin engkol yang dibuat pada tahun 1930 ditambah lagi truk logging berusia tua, bahkan sampai pompa jenis angguk Cobadish yang menjadi sumbangan dari PPT MIGAS Cepu.

Tidak cukup sampai disitu saja, Museum Graha Widya Patra juga memperlihatkan kilang Sungai Gerong, Crode Battery, hingga kepala sumur Cinta-1 yang saat ini dikenal sebagai sumur produksi lepas pantai paling awal di Indonesia.

Lantai Dasar

Berpindah ke lantai dasar Museum Graha Widya Patra terlihat mini theater dimana pengunjung dapat menyaksikan berbagai tayangan film animasi seperti Asal Usul Minyak Bumi, Aku Juga Berasal Dari Minyak, hingga film dokumenter bertajuk produksi minyak lepas pantai di Indonesia.

Masih berada di lantai dasar, dimana gedung utama menyimpan Ruang Peran yang memperlihatkan informasi mengenai pentingnya Migas yang saat ini sebagai sumber energi hingga penghasil minyak ataupun produk non BBM.

Bahkan dari peraga lain juga memperlihatkan pohon minyak dengan berbagai cabang memperlihatkan produk-produk yang dihasilkan dari proses pengolahan minyak dan gas.

Ruang Sejarah

Tidak hanya menampilkan produk pengolahan migas saja, akan tetapi museum Graha Widya Patra ini juga menghadirkan ruang sejarah tepatnya di lantai bawah gedung utama museum.

Dari ruang sejarah pengunjung bisa melihat berbagai sejarah perkembangan teknologi pengolahan minyak dan gas bumi. Sejarah perkembangan ini dimulai pada zaman prakomersial hingga berbagai usaha perintis di sektor perminyakan.

Selain itu, pengunjung juga bisa melihat bagaimana perkembangan industri perminyakan pada masa Hindia Belanda sampai penjajahan Jepang.

Tidak cukup sampai disitu saja karena pengunjung masih bisa melihat secara detail sejarah lain sampai prediksi fungsi migas di masa depan.

Tengah Gedung Utama

Pengunjung juga dapat menikmati diorama mengenai Peradaban Manusia yang berlokasi di tengah gedung utama ataupun di sepanjang ram terutama Anjungan Kegiatan Hulu.

Dari situlah pengunjung bisa melihat perkembangan tentang peradaban manusia setelah mampu mengolah minyak bumi bahkan diterangkan juga seperti apa malapetaka yang bisa dihadapi jika memakai migas ataupun mengabaikan kelestarian lingkungan.

Sisi Kanan Gedung Utama

Bila ingin melihat lebih dalam lagi, Anda bisa langsung ke sisi kanan Gedung Utama yang mana memberikan tampilan Anjungan Kegiatan Hulu berbentuk tangki timbun minyak.

Selain itu, pengujung juga dapat mengamati seperti apa proses terjadinya fosil sebagai bahan dasar minyak bumi, kemudian bagaimana proses pencarian cadangan miniyak tersebut sampai bagaimana proses pengeboran sumur hingga produksi terakhir.

Jadi, ada banyak koleksi ataupun diorama yang disajikan di dalam Museum minyak dan gas bumi Graha Widya Patra (TMII) ini. Itulah kenapa kemudian museum ini menjadi tempat menarik untuk dikunjungi.

diorama proses pengeboran

Aktivitas Pengunjung di Museum Minyak dan Gas Bumi

Tidak hanya dengan melihat dan menyimak berbagai diorama dan film saja, akan tetapi pengunjung juga bisa menikmati berbagai sajian menu makanan di kantin sekitar museum.

Kemudian terdapat wahana sepeda air sebagai satu tempat rekreasi keluarga. Menariknya lagi terdapat pula perpustakaan yang menjadi salah satu lokasi menarik untuk menggali pengetahuan seputar sumber daya alam minyak bumi beserta gas.

Lokasi dan Harga Tiket

Untuk mengakses Museum Graha Widya Patra TMII. Anda bisa menuju area wisata di Taman Mini Indonesia Indah, Jalan Raya Taman Mini, Jakarta Timur.

Kemudian untuk nomor teleponnya adalah 021-8401686. Sedangkan harga tiketnya terbilang cukup murah yakni sebesar Rp 2000 saja untuk diorama dalam, sedangkan di bagian luarnya hanya Rp 500 saja.

Jadi pengunjung bisa menuju ke museum mengandalkan berbagai alat transportasi mulai dari Transjakarta, bus, ataupun kendaraan pribadi.

Hari Operasional

Selain menyajikan harga tiket terjangkau, Museum Graha Widya Patra juga menghadirkan hari operasional yang menguntungkan bagi masyarakat. Yakni buka pada hari Selasa sampai Minggu tepatnya pukul 08.30-16.00.

Jadi setiap pengunjung bisa menikmati semua peragaan baik di luar maupun di dalam museum dengan mudah pada hari-hari kerja. Untuk hari Senin museum tidak dibuka.

Melihat berbagai macam sejarah pengolahan minyak bumi beserta gas membuat kita semakin mengerti bagaimana cara menghemat hingga memakai secara tepat semua sumber daya alam di bumi.

Maka dari itu, ketika Anda belum mendapat tempat menarik untuk liburan keluarga cobalah gunakan waktu dengan berkunjung ke Museum Graha Widya Patra ini.

Museum ini merupakan wahana rekreasi dan edukasi sampai sekarang. Museum ini juga banyak diminati oleh berbagai kalangan pelajar dan masyarakat umum.

Biasanya musem akan terlihat ramai pada akhir pekan ataupun saat liburan sekolah, jadi Anda harus memperhitungkan waktu lebih tepat.

Museum Purna Bhakti Pertiwi (TMII)

“Mengisi Waktu Luang Dengan Mengunjungi Museum Purna Bhakti Pertiwi (TMII)”

Mengisi waktu luang di akhir pekan dengan liburan, menjadi hal yang menyenangkan. Selain itu, berlibur juga dipercaya akan menambah pengalaman dan akan memberikan dampak positif terhadap tubuh.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan objek wisata. Kali ini, kami tidak akan mengulas tetang ribuan destinasi berlibur tersebut. Mengulas tetang tujuan wisata bersejarah menjadi topik tulisan kami kali ini.

Mengunjungi museum menjadi kegiatan berlibur yang sangat berkesan. berlibur ke museum bisa mendapatkan banyak pengetahuan sejarah serta pengalaman yang susah dilupakan. Objek yang dipamerkan dimuseum, umumnya memiliki history dan nilai sejarah tersediri sehingga bisa dipastikan tidak mudah kita jumpai di tempat lain.

Kali ini kami akan mengulas salah satu museum yang berada diarea Taman Mini Indonasia Indah. Sebut saja namanya museum Purna Bhakti Pertiwi. Museum ini menjadi salah satu museum yang perlu kami rekomendasikan untuk dikunjungi. Museum ini, memiliki banyak koleksi yang unik, menarik dan yang pasti akan memberikan nilai sejarah tersendiri untuk Anda.

Sejarah Museum Purna Bhakti Pertiwi

museum purna bhakti pertiwi tmii

Museum Purna bhakti Pertiwi (TMII) diresmikan pada tanggal 23 Agustus 1993, yang mana dilakukan oleh Presiden kedua Indonesia Bapak Soeharto.

Peresmian museum ini bertepatan dengan ulang tahun Ibu Tien Soeharto yang ke 70 tahun. Beliau merupakan salah satu pendiri dan juga pemrakarsa berdirinya museum ini.

Luas dari bangunan museum ini adalah 2.09 meter persegi dan dibangun di atas tanah yang memiliki luas 19,7 hektar.

Objek Dapat Dilihat Di Museum Purnabhakti Pertiwi

Museum Purnabhakti Pertiwi (TMII) merupakan sebuah wahana pelestarian dari beberapa benda yang memiliki nilai sejarah terkait perjuangan dan pengabdian HM Soeharto dan Ibu Tien Soeharto kepada bangsa Indonesia.

Benda – benda bersejarah tersebut dikumpulkan sejak masa perang kemerdekaan sampai dengan masa pembangunan.

benda koleksi di museum purna bhakti pertiwi

Sebagai sebuah objek wisata edukasi, museum ini juga menyimpan beberapa benda seni yang memiliki mutu tinggi. Koleksi tersebut didapatkan oleh Bapak Soeharto dan juga Ibu Tien Soeharto dari berbagai kalangan.

Benda bersejarah tersebut diantaranya didapatkan dari rekan ataupun sahabatnya sebagai cenderamata. Museum ini juga mempunyai koleksi sebanyak 13.000an benda yang berhubungan dengan peranan sejarah pengabdian Bapak Soeharto.

7 Alasan kenapa perlu berkunjung ke museum ini:

  1. Sebagian besar koleksi tersebut dirawat dan disimpan oleh Ibu Tien Soeharto sebagai pendamping setia Bapak Soeharto. Ibu Tien ini kemudian menyadari, bahwa pengalaman hidup Bapak Soeharto tidak hanya milik keluarga semata, namun juga milik bangsa Indonesia. Oleh karena itu beberapa barang pribadi dan juga cenderamata yang dimiliki harus dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Dan tentu saja tempat yang terbaik untuk menyimpan semua benda tersebut adalah museum, yaitu Museum Purna Bhakti Pertiwi.
  2. Berkunjung ke museum tentu saja untuk melihat beberapa benda dan objek sejarah yang disimpan di museum tersebut. Pada saat Anda memasuki area utama Museum Purnabhakti Pertiwi (TMII), terdapat dua buah patung penari Bali dari uang kepeng yang mana ada di kanan lintasan. Kemudian juga terdapat patung Ibu Tien Soeharto pada arah depan. Museum ini diresmikan tepat pada peringatan ulang tahun Ibu Tien Soeharto yang ke 70, tepatnya 3 tahun sebelum kematiannya. Lalu, terdapat sebuah patung petani bersama dengan kerbaunya yang disepuh menggunakan bahan emas. Ada juga sebuah patung kuda yang berasal dari Tiongkok. kemudian patung kuda tembaga yang berasal dari Juanda dan juga sebuah miniatur Kapal Sembilan Naga Kekaisaran Tiongkok yang dibuat dari batu jenis jade Nephrite yang berasal dari provinsi Xinjiang, Tiongkok.
  3. Selanjutnya terdapat objek ukiran halus yang menggambarkan seorang penghuni hutan dengan bahan kayu yang berukuran besar. Terlihat berdiri dengan tegak pada ruang utama museum tersebut. Di zaman orde baru memang tidak sulit untuk bisa mendapatkan kayu dengan kualitas tinggi dan ukuran yang besar, hal tersebut karena di zaman tersebut juga berlangsung dengan eksploitasi hutan secara besar – besaran. Dengan demikian pedagang kayu jati pada umumnya dapat meraih keuntungan yang sangat besar. Terlebih lagi pada saat membangun sebuah rumah pejabat yang royal pada uangnya.
  4. Kemudian terdapat objek sebuah mangkuk beserta penutupnya yang terbuat dari perak. Ada juga patung gajah yang terbuat dari kayu yang dilapisi perak serta miniatur gading asli. Terdapat banyak sekali barang berharga yang terbuat dari perak serta gading di Museum Purnabhakti Pertiwi (TMII) ini. Selain itu juga terdapat koleksi patung penari Melayu yang dibuat dari perak. Patung ini pemberian dari penasehat ekonomi yang berasal dari Malaysia dan juga kereta kerajaan yang dibuat dari perak pula. Kereta tersebut diberi nama Kanjeng Kyai Garuda Yaksa.
  5. Selanjutnya terdapat objek yang tak kalah menarik yaitu patung karya dari Agung Bunakur Partawijaya yang berasal dari Jawa Tengah. Patung ini dibuat pada tahun 1992. Memiliki tinggi kurang lebih 2,15 meter. Patung ini menggambarkan sepenggal kisah dari Mahabharata mengenai kelahiran Parikesit yang merupakan anak dari Abimanyu. Sedangkan Abimanyu merupakan anak Arjuna. Selain itu juga terdapat sebuah pohon Johar dengan tinggi 3,45 meter karya I Ketut Moderen Bali, yang mana merupakan sebuah pemberian dari keluarga Sudwikatmono.
  6. Selain itu di Museum Purnabhakti Pertiwi (TMII) ini juga memiliki koleksi kepeng yang merupakan sebuah mata uang kuno dan masih digunakan untuk ritual keagamaan yang ada di Bali. Kemudian terdapat pula sebuah ukiran yang merupakan kisah dari Nawa Sangat ataupun Sembilan Dewa Pelindung di dalam agama Hindu yang menjaga 9 arah dari mata angin. Selain itu juga terdapat sebuah ukiran di akar kayu yang indah dan beberapa koleksi gading yang sengaja diukir dengan kisah Ramayana.
  7. Terdapat banyak koleksi yang berharga seperti miniatur kapal yang terbilang rumit namun sangat indah dimana terbuat dari perak dan tentu saja masih ada banyak lagi koleksi lain yang dapat Anda lihat dan nikmati di museum ini.

Alamat Dan Nomor Telepone Resmi

gading gajah di museum

Untuk Anda yang ingin mengunjungi Museum Purna Bhakti Pertiwi. Anda bisa mengunjungi museum ini di Jalan Raya Taman Mini Pintu 1, Kelurahan Ceger, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Dan jika ingin mendapatkan informasi lebih lanjut, maka Anda bisa menghubungi nomor telephone 0218401604 ataupun melalui fax di 0218411464.

Jam Operasional Dan Harga Tiket Masuk

Untuk bisa masuk ke dalam area Museum Purna Bhakti Pertiwi, Anda akan dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp 2.000 untuk orang dewasa dan Rp 1.000,- untuk anak-anak. Harga tiket masuk terbilang sangat murah karena hanya dengan harga tiket tersebut nantinya Anda sudah dapat bermain sepuasnya. Dan juga akan mendapatkan pengalaman sejarah yang tak terlupakan.

Jam operasional Museum Purnabhakti Pertiwi (TMII) ini adalah hari Senin sampai dengan Sabtu pada pukul 09.00 sampai dengan 16.00, sedangkan untuk hari Minggu memiliki jam operasional 09.00 sampai dengan 18.00.

Wisata Sejarah ke Museum Olahraga TMII

Museum olahraga TMII. – Jalan-jalan untuk liburan di ibukota memang banyak pilihan. Mungkin Anda juga sudah membuat daftar destinasi berlibur yang ingin dikunjungi. Liburan sambil mengajak satu keluarga pergi beramai-ramai memang sangat mengesankan. Terutama bagi Anda yang datang dari luar kota.

Perjalanan pun jadi lebih seru dan menyenangkan bersama keluarga. Jika berlibur sambil mengajak anak-anak, alangkah baiknya untuk menyempatkan berkunjung ke tempat wisata sejarah. Jika Anda berencana berlibur ke tempat bersejarah, kali ini akan kami ulas tetang museum olahraga TMII yang bisa menjadi tambahan rujukan untuk Anda. Yang jelas pergi berlibur ke museum akan memberikan nuansa traveling-nya terasa beda.

Nah, sebelum masuk, dari luar saja kita sudah bisa melihat bangunan yang bentuknya amat sangat unik. Yakni, gedung dengan atap yang didesain menyerupai bola dengan nuansa warna merah dan putih. Bangunan museum ini sendiri menghadap ke arah Theater Imax Keong Mas Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta.

Museum tersebut adalah Museum Olahraga TMII. Bangunannya berdiri di atas lahan seluas 1,5 hektar dan luas bangunan adalah 3.000 meter persegi dengan tiga lantai.

Sejarah Museum Olahraga TMII

museum olahraga nasional tmii

Museum Olahraga didirikan, tepatnya pada tanggal 4 Oktober 1987. Yang melakukan peletakan batu pertama adalah Menko Kesra Alamsyah Ratu Prawira Negara.

Pembangunan museum olahraga ini bermula dari gagasan Sri Sultan Hamengkubuwono IX, lalu kembali dicetuskan oleh Abdul Gofar pada tahun 1986, kemudian lokasinya ditetapkan di Taman Mini Indonesia Indah.

Untuk rancangan bangunan ini sendiri, pengerjaannya dipercayakan kepada Ir. Zaini Rachiman. Sementara, pola beserta isi dari museum tersebut disusun oleh tim dengan diketuai I Nyoman Nuarte.

Bangunan museum ini cetak birunya ditandatangani oleh ibu Tien Soeharto pada 1 Juli 1987. Kemudian, seperti disebutkan tadi, peletakan batu pertama pada 4 Oktober 1987 dilakukan oleh Alamsyah Ratu Perwira Negara.

Lalu diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 20 April 1989 yang mana bertepatan dengan HUT TMII ke-14.

Apa saja yang bisa kita lihat di Museum Olahraga TMII?

Lantai 1

1. Ruang Pamer Motto Olahraga

Jadi, di lantai 1 kita bisa melihat Ruang Pamer Motto Olahraga. Di sini terdapat motto-motto olahraga mulai dari yang nasional hingga internasional. Di antaranya sportivitas, lalu perjuangan serta persaudaraan, beserta foto-foto sebagai ilustrasi nilai-nilai itu.

2. Ruang Pamer Sejarah Olahraga Nasional

Kemudian, beranjak ke Ruang Pamer Sejarah Olahraga Nasional ada sejarah awal mula muncul kegiatan olahraga di Indonesia. Mulai dari PON I, Asian Games, PSSI hingga pembukaan stadion Sriwedari Solo dan Stadion Utama Gelora Bung Karno.

3. Ruang Pamer Sejarah Olahraga Antar Bangsa

Jika tadi ruang pamer nasional, maka berikutnya adalah Ruang Pamer Sejarah Olahraga Antar Bangsa. Di sini ditampilkan foto-foto Asean Games I pada tahun 1951 yang diselenggarakan di New Delhi dan Asean Games IV pada tahun 1962 yang digelar di Jakarta. Ada pula pertama kalinya Kontingen Indonesia ikut serta dalam Olimpiade di Helsinski, Finlandia tahun 1952.

4. Ruang Pamer Tokoh Olahraga

Selanjutnya ada Ruang Pamer Tokoh Olahraga di mana kita bisa menyaksikan orang-orang tokoh penting olahraga tanah air. Mereka yang memajukan dunia olahraga Indonesia, mulai dari kalangan birokrasi, ketua Organisasi Olahraga Indonesia, hingga atlet-atlet.

5. Ruang Pamer Olahraga Prestasi

Berikutnya adalah Ruang Pamer Olahraga Prestasi yang menyajikan barang-barang dari bermacam cabang olahraga anggota KONI, yakni alat-alat permainan olahraga lalu ada medali, piala dan ada pula foto-foto atlet ketika menang dalam kejuaraan suatu cabang olahraga, dan juga ada sejarah KONI ketika berdiri.

6. Ruang Games Interaktif Olahraga

Sementara di Ruang Games Interaktif Olahraga para pengunjung bisa mencoba memainkan berbagai permainan interaktif olahraga di antaranya menembak, bermain golf, mengukur kekuatan pukulan dan lain-lain.

7. Ruang Pamer Kontemporer

Lalu di Ruang Pamer Kontemporer diselenggarakan pameran periodik dengan tema tertentu, atau berdasarkan cabang olahraga serta masa periode keolahragaan, dan ada pula berbagai macam produk keolahragaan.

8. Ruang Pamer Berita Olahraga

Di Ruang Pamer Berita Olahraga pengunjung bisa melihat tampilan tentang pendakian Puncak Everest oleh Tim Kopassus pada tahun 1997. Ada juga berbagai macam benda yang digunakan ketika penaklukan Puncak Everest, lalu ada pula kronologi pendakian hingga piagam penghargaan untuk pendakian Everest tersebut.

Selain itu juga terdapat replika untuk Perahu Pinisi serta replika dari KRI Dewaruci dan juga KRI Arung Samudra. Ditampilkan juga daftar nama penerima penghargaan Negara tahun 2001 karena prestasi yang diraih para olahragawan dalam mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Lantai 2

1. Ruang Pamer Olimpiade, Sea Games, Asean Games dan Para Games

Nah, sekarang kita beranjak ke lantai dua. Ada Ruang Pamer Olimpiade, Sea Games, Asean Games dan Para Games yang menampilkan Indonesia ketika ikut serta di berbagai event olahraga baik regional maupun internasional dan juga peraihan hasil dari para atlit.

2. Ruang Pamer Olahraga Tradisional

Lalu, di Ruang Pamer Olahraga Tradisional terdapat berbagai macam permainan tradisional dan asal-usulnya seperti beraneka alat permainan serta cara bermainnya yang berasal dari 27 provinsi di Indonesia.

3. Ruang Pamer PON

Kemudian ada Ruang Pamer PON yang menampilkan segala sesuatu tentang PON I sampai PON XVII dan seperti apa para atlet berjuang untuk menorehkan prestasi di cabang-cabang olahraga yang diikuti.

Adapun dari koleksi di Ruang Pamer PON pengunjung bisa melihat falsafah PON, janji wasit dan atlet, lalu ada medali, obor hingga gambar dari 27 provinsi asal para peserta PON serta maskot PON ke-XVI di Jatim.

lantai 3

1. Ruang Pamer Hall of Fame

Yang terakhir adalah lantai 3 di sini terdapat Ruang Pamer Hall of Fame. Ditampilkan tokoh olahragawan yang meraih prestasi dalam kancah dunia serta menjadi tokoh pertama yang mencapai prestasi.

Di Ruang Pamer Hall of Fame juga ada diorama berbagai permainan tradisional yang berasal dari macam-macam provinsi di Indonesia, dengan bentuk lukisan serta patung yang berukuran utuh. Di antaranya karapan sapi dari Madura, lalu lompat batu dari Pulau Nias, hingga dayung berdiri dari Papua.

2. Auditorium

Selain Ruang Pamer juga ada fasilitas pendukung di Museum Olahraga Nasional yakni auditorium, kemudian ruang serba guna, lalu ada ruang fitnes, lapangan tenis serta kantin, yang mana masyarakat umum bisa menggunakannya.

Kemudian, setiap hari Minggu pagi digelar acara Minggu Ria yakni senam aerobik yang bisa diikuti oleh masyarakat umum. Senam ini sendiri dilaksanakan di halaman museum.

Akses ke Museum Olahraga TMII

Bagi pengunjung yang ingin pergi ke Museum Olahraga TMII, maka bisa naik bus Transjakarta Koridor 10 Tanjung Priok – Cilitan, lalu turun di Pusat Grosir Cilitan. Selanjutnya naik angkutan kota T02 dan turun langsung di depan pintu masuk TMII. Sementara, jika naik bus Transjakarta koridor 9 Pinang – ranti Pluit, nanti turunnya di dekat Tamini Square.

Alamat: Jalan Raya Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur

Nomor Telepon: 021 – 8401685

Jam operasional: Selasa – Minggu pukul 09.00 – 16.00

Harga tiket masuk: Rp 5.000

Begitulah sekilas informasi mengenai Museum Olahraga TMII. Wisata sejarah ini dapat sekaligus menjadi wisata edukasi. Museum Olahraga memang bertujuan memberi informasi mengenai atlet olahraga Indonesia dan berbagai prestasi yang telah diraih.

Juga menampilkan berbagai sejarah olahraga tanah air yang berasal dari berbagai provinsi. Tidak hanya itu saja, dengan adanya berbagai fasilitas di sana maka pengunjung juga dapat mengetahui tentang manfaat penting olahraga untuk kesehatan tubuh. Nah, selamat jalan-jalan sambil olahraga, ya!

Baca Ini Sebelum Berkunjung Ke Museum Fauna Indonesia (TMII) !

Museum Fauna Indonesia. Berwisata sambil belajar memang perlu. Bukan hanya untuk anak-anak, tetapi juga orang dewasa. Salah satu hal yang menarik untuk ditelusuri ialah fauna atau hewan.

Berkunjung ke habitat aslinya seperti hutan mungkin terlalu berbahaya bagi Anda yang tidak biasa. Sebagai alternatifnya, Museum Fauna Indonesia yang terdapat di kawasan Taman Mini Indonesia Indah ini bisa menjadi yang paling recommended untuk Anda yang ingin berwisata sambil belajar tentang keragaman fauna yang ada di Indonesia.

Anda bisa mengajak serta keluarga untuk mengunjungi destinasi yang satu ini. Namun, sebelum beranjak ke sana, terlebih dahulu bacalah uraian mengenai Museum Fauna Indonesia di bawah ini.

Sejarah Museum Fauna Indonesia

museum fauna indonesia

Museum Fauna Indonesia atau yang disebut juga dengan Museum Komodo, merupakan sebuah museum yang menyimpan beragam koleksi satwa langka di Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Satwa tersebut telah diawetkan sebelumnya sehingga bentuknya menyerupai patung.

Pembangunan museum ini memerlukan waktu kurang lebih satu tahun, mulai tanggal 1 Oktober 1975 sampai dengan tanggal 1 Juli 1976. Dan diresmikan pada tanggal 20 April 1978 secara langsung oleh Presiden Soeharto.

Pada tanggal 20 April 2001, di sekitar kawasan Museum Fauna Indonesia ini dibangun Taman Reptilia yang menyimpan berbagai jenis binatang reptil dalam keadaan hidup yang dirawat dan dipelihara hingga saat ini.

Fasilitas di Museum Fauna Indonesia

museum komodo

Museum Fauna Indonesia dibangun dengan arsitektur komodo, satwa purba yang hingga kini masih ada di Indonesia. Tepatnya di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur. Museum dengan luas bangunan sekitar 1.500 m² ini berdiri di lahan yang memiliki luas sekitar 10.120 m².

Pada bagian depannya terdapat sebidang taman dengan dua patung komodo yang saling berpelukan. Terdapat sebuah kolam kecil-kecil yang berisi kura-kura di bagian kanan gedung museum ini. Sementara di bagian kirinya, terdapat kumpulan biawak dan sejenisnya.

koleksi di museum komodo

Museum Fauna Indonesia terdiri atas dua lantai. Di dalam satu museum terdapat sekitar 150 jenis binatang asli yang telah diawetkan dan ditempatkan pada ruang kaca lengkap dengan replika habitatnya.

Lantai 1

Lantai pertama dilengkapi dengan koleksi berbagai jenis mamalia dan dan reptilia seperti di habitat aslinya. Hewan yang telah langka seperti komodo, beruang, harimau dan gajah dapat dilihat di sini. Pengunjung juga dapat melihat beragam jenis kupu-kupu, keong, kepiting, udang, serangga dan sebagainya.

Lantai 2

Lantai kedua di Museum ini berisikan beragam jenis burung yang ditempatkan sesuai dengan habitatnya. Seperti jenis burung yang dapat hidup di kebun, sawah, hutan, rawa, pantai, laut dan pegunungan mulai dari Sabang sampai Merauke.

Tak jauh dari gedung museum ini, dibangun Taman Reptilia yang berisikan hewan-hewan reptil yang hidup dan memiliki keunikan. Diantaranya komodo, kadal, biawak, ular sanca, ular berkaki, king kobra, kura-kura leher ular, penyu, kura-kura buaya, kodok, iguana, buaya dan lain sebagainya.

Tidak sekedar melihat dari jauh, pengunjung juga bisa menyentuhnya dengan pengawasan dari petugas ahli.

Fasilitas yang ada di Museum ini sudah cukup memadai. Diantaranya terdapat tempat parkir kendaraan, kursi taman, toilet umum dan lain-lain.

Jika pengunjung mulai merasa lelah saat berjalan mengamati setiap isi di dalam museum, pengunjung bisa beristirahat di kursi-kursi taman yang telah disediakan.

Lokasi dan Kontak Pengelola Museum

Museum Fauna Indonesia berada di kawasan Taman Mini Indonesia Indah, lebih tepatnya di Jalan Taman Mini Indonesia Indah, RW. 2, Ceger, Cipayung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13820.

Museum ini dapat dijangkau dengan menaiki Bus Transjakarta koridor 10 dengan jurusan Priok – Cililitan.

Turunlah di depan Pusat Grosir Cililitan. Kemudian perjalanan diteruskan dengan menaiki angkutan T02 yang langsung menuju pintu masuk TMII.

Pengunjung juga bisa menggunakan Transjakarta koridor 9 dengan jurusan Pinang – Ranti Pluit, lalu turun di kawasan Tamini Square.

Lokasi Museum ini terletak di tengah perkotaan yang tidak sulit untuk ditemukan dan memudahkan pengunjung yang ingin menggunakan kendaraan pribadi.

Bagi Anda yang ingin mengadakan acara tertentu di Museum ini atau semacamnya, silakan menghubungi kontak pengelolanya di bawah ini:

  • Telp. 021-8409521
  • Faks. 021-8409281

Anda dapat menghubungi pengelolanya selama jam kerja. Atau bisa juga datang langsung ke lokasinya.

Jam Operasional dan Harga Tiket Masuk

Jam buka Museum Fauna Indonesia (TMII) ini mulai dari Senin – Minggu mulai pukul 09.00 hingga pukul 16.00 WIB.

Harga tiket masuk ke museum ini cukup terjangkau yakni Rp 10.000,- per orang.

Tips Berkunjung ke Museum Fauna Indonesia

Apabila Anda ingin berkunjung ke museum ini dan menikmati segala fasilitasnya dengan maksimal, maka Anda harus memperhatikan beberapa hal di bawah ini:

1. Jangan berkunjung di akhir pekan atau hari libur nasional

Pada waktu-waktu tersebut, harga tiket bisa lebih mahal dan jumlah pengunjung membludak. Alhasil ruang gerak Anda pun menjadi terbatas dan hampir hanya sedikit fasilitas yang mungkin bisa Anda nikmati dengan leluasa.

2. Berkunjung mulai dari pagi hari

Pagi merupakan waktu yang tepat untuk memulai aktivitas. Pada jam-jam sekitar pukul 05.00 hingga pukul 09.00, matahari belum begitu tinggi sehingga tidak terlalu panas. Justru sinar matahari di jam ini dinilai lebih menyehatkan tubuh.

Nah, jika Anda ingin berkunjung ke Museum Fauna Indonesia, berangkatlah dari lokasi Anda sejak pagi hari. Lebih baik lagi saat matahari baru muncul. Selain bisa terhindar dari kemacetan ibukota, Anda juga dapat terhindar dari keringat yang bercucuran karena panasnya cuaca.

3. Bawalah bekal dari rumah

Meski nantinya di lokasi museum terdapat kantin atau warung makan. Tak ada salahnya membawa bekal makanan yang lebih sehat dan higienis. Pengeluaran Anda juga jadi lebih hemat.

4. Bersikap sopan santun dan mematuhi peraturan

Berlibur ke mana pun, Anda harus menjaga sikap dan perilaku sesuai dengan norma yang berlaku. Patuhi semua peraturan yang ada. Jangan coba-coba untuk melanggarnya karena hal buruk bisa saja terjadi pada Anda!

5. Kamera, benda yang wajib dibawa saat berlibur!

Benda yang satu ini jangan lupa untuk dimasukkan ke dalam tas. Paling tidak, Anda wajib membawa handphone berkamera yang resolusinya bagus. Abadikan setiap momen liburan Anda yang berkesan melalui tangkapan kamera. Foto-foto yang telah diambil tersebut akan sangat berharga di kemudian hari.

Bagi Anda yang berada di Jakarta untuk menetap atau sekadar berkunjung, silakan mengunjungi Museum Fauna Indonesia atau Museum Komodo ini.

Selain menyegarkan pikiran, Anda bisa memperluas wawasan tentang fauna yang ada di Indonesia melalui museum ini. Selain itu, museum ini menjadi wahana yang tepat untuk sarana edukasi anak-anak maupun orang dewasa. Selamat berlibur!

Mengenal Lebih Dekat Museum Asmat (TMII)

Museum asmat. Selama ini kita sering mendengar berbagai macam suku di Indonesia. Suku-suku tersebut memberikan warna, keunikan budaya hingga peradaban yang menarik.

Suku Asmat menjadi salah satu suku asli Papua yang sampai sekarang masih terkenal dengan seni ukir terbaiknya. Oleh karena itu untuk menjaga reputasinya dibangunlah sebuah museum dengan nama Museum Asmat, lalu seperti apa sejarah dan koleksi benda di museum tersebut?

Sejarah Museum Asmat

museum asmat

Suku Asmat memang jadi salah satu suku paling terkenal di Indonesia karena berbagai macam hasil budayanya. Pendirian Museum ini lahir atas dasar gagasan Ibu Tien Soeharto. Tujuan awalnya untuk melestarikan hasil karya anak bangsa agar lebih dikenal oleh masyarakat luas dan mancanegara.

Ketertarikan Ibu Tien Soeharto terhadap Suku Asmat ini berfokus pada hasil ukiran masyarakatnya yang mampu menarik perhatian dunia internasional.

Ukuran Museum Asmat ini mencapai 6500 meter persegi kemudian terletak di sebelah tenggara Taman Bunga Keong Emas. Keunikan Museum ini sudah bisa dirasakan auranya dari luar. Bentuk bangunannya menggunakan model bangunan Papua yang berbentuk kerucut atau sering disebut dengan Kariwan.

Kariwan tersebut menjadi salah satu bangunan pemujaan bagi orang Tobati Enggros yang bertempat tinggal di Teluk Jeotefa. Desain bangunan Museum Asmat ini masih menggunakan daun rumbia sebagai lapisan atapnya kemudian memakai model berkolong.

Terdapat pula ragam hiasan khas dari Suku Asmat yang diberi warna merah, hitam dan putih. Ir. Franky Devule merupakan perancang desain bangunan unik ini.

Proses pembangunan Museum Asmat ini memakan waktu kurang lebih 51 hari. Kemudian tepat pada tanggal 20 April 1986 Museum Asmat diresmikan oleh Presiden Soeharto. Terdapat tiga bangunan dengan fungsi berbeda-beda dan koleksi di dalamnya juga tidak sama.

Untuk bangunan pertama menggunakan tema manusia dan lingkungan, kemudian pada bangunan kedua memakai tema manusia dan kebudayaan, sementara untuk bangunan ketiga memakai tema manusia dan produk kreativitasnya.

Maka dari itu Museum Asmat ini menjadi salah satu tempat yang menyajikan berbagai macam budaya hingga koleksi seni dan bersejarah dari Suku Asmat.

Koleksi Benda di Museum Asmat

Pengunjung dapat melihat model bangunan kerucut yang menjadi ciri khas rumah Suku Asmat. Kemudian di dalamnya juga terdapat berbagai macam benda koleksi menarik untuk memberi pengetahuan seputar budaya Suku Asmat.

Benda-benda peragaan sudah dapat Anda lihat mulai dari produk seni seperti pakaian adat sebagai warisan nenek moyang. Dari peninggalan bersejarah tersebut memiliki nilai tersendiri yakni mampu untuk memperlihatkan pandangan hidup Suku Asmat. Kemudian mampu mengkaitkan sejarah nenek moyang mereka.

objek di museum asmat

Kemudian dengan peninggalan sejarah tersebut juga mampu menjaga ikatan batin bersama nenek moyang yang selalu diwujudkan dalam simbol-simbol pada benda sehari-hari. Maka dari itu penataan di dalam Museum Asmat ini masih digolongkan dengan tema-tema berbeda.

Untuk bisa mengetahui detail benda koleksi di dalam Museum ini dibutuhkan pemahaman di setiap bangunan. Seperti kita tahu ada tiga bangunan dengan tema-tema berbeda yang mana masih memberikan banyak unsur dan koleksi benda berbeda.

Bangunan Pertama

Pada bangunan pertama yang menggunakan tema Manusia dan Lingkungan menghadirkan koleksi pakaian adat hingga aksesoris dari Suku Asmat.

Tidak hanya itu saja, terdapat pula diorama mengenai mata pencaharian masyarakat Suku Asmat terutama pada menokok sagu. Selain itu, pengunjung bisa melihat bentuk dari wurawan perahu arwah yang konon digunakan sebagai kendaraan roh nenek moyang.

Kemudian masih ada mbis pole atau dikenal sebagai patung nenek moyang Suku Asmat hingga berbagai ornament unik yang semuanya menceritakan seputar kehidupan Suku Asmat.

Bangunan Kedua

Pada bangunan kedua juga memiliki tema lain yakni Manusia dan Kebudayaan yang menyajkan koleksi benda lebih unik. Dari bangunan kedua terlihat peralatan dalam membuat sagu, koleksi senjata, peralatan berburu, benda-benda yang berkaitan dengan upacara ataupun budaya, kemudian terdapat Tifa atau dikenal sebagai alat musik kendang, kapak, hingga Fu atau alat musik yang terbuat dari bambu.

Bangunan ketiga

Pada bangunan ketiga memiliki tema Manusia dan Hasil Kreativitasnya. Bangunan ketiga Museum ini memperlihatkan hasil seni kontemporer yang memberikan hasil pengembangan mengenai pola-pola rancangan seni tradisional.

koleksi museum asmat

Bahkan pengjunjung juga bisa menyaksikan berbagai hasil seni karya masyarakat Suku Asmat yang sudah berkembang hingga keluar dari pola-pola kehidupan tradisional.

Itulah berbagai macam koleksi menarik pada Museum Asmat yang bisa Anda lihat secara detail. Pada setiap bangunan sudah terdapat koleksi benda menarik. Baik itu koleksi persenjataan hingga pakaian adat yang semuanya memiliki makna tersendiri.

Aktivitas Pengunjung di Museum

Sudah jelas, setiap pengunjung dapat melihat dengan puas semua koleksi budaya Suku Asmat. Pengunjung bisa membaca setiap deskripsi pada benda-benda hasil budaya Suku Asmat. Dengan begitu pengunjung / Anda akan bisa memahami bagaimaan cara hidup Suku Asmat.

Jadi itulah alasan terkuat mengapa museum ini masih banyak dikunjungi oleh masyarakat dan pelajar sebagai pusat studi yang mempelajari kebudayaan Suku Asmat.

Lokasi Museum Asmat

Akses lokasi ke Museum Asmat tidak terlalu sulit untuk dijangkau karena pengujung bisa langsung mendatangi daerah Ceger, Cipayung, Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Sedangkan dari akses transportasinya juga tidak sulit karena bisa dijangkau memakai bus, taksi, ataupun kendaraan pribadi. Akses jalan juga sudah memberi kenyamanan sehingga bisa diakses oleh siapa saja. Sedangkan dari ketersediaan nomor telepon juga tersedia yakni 021-8409307 atau bisa juga di nomor 87792987.

Hari Operarsional Museum

Pengujung bisa mendatangi Museum ini setiap hari Senin sampai Minggu dengan waktu buka pada pukul 08.30 sampai 16.00WIB. Biasanya pada hari-hari kerja seperti Senin sampai Kamis Museum Asmat ini masih dipenuhi oleh para pelajar luar kota yang melakukan study tour. Alternatifnya, Anda bisa mengunjungi Museum ini pada akhir pekan bersama keluarga.

Harga Tiket

Harga tiket masuk ke Museum Asmat juga terbilang murah yakni sebesar Rp 5000 sudah termasuk berwisata ke Taman Bunga Keong Mas yang lokasinya berdekatan dengan Museum Asmat.

Jika dibandingkan dengan museum lainnya di sekitar Museum Asmat, bentuk bangunannya terbilang paling unik. Jadi Anda tak akan kesulitan untuk menemukan Museum ini.

Menikmati akhir pekan dengan berkunjung ke Museum Asmat menjadi satu cara paling mudah untuk liburan bersama keluarga. Cobalah mengunjungi Museum Amat untuk mengenal kebudayaan salah satu suku paling terkenal di Papua.

Jika tidak ada larangan dari pihak museum, viralkan berbagai foto koleksi ketika Anda berada di Museum. Hal ini bertujuan untuk memancing pengunjung lainnya agar lebih tertarik untuk mengunjungi museum. Dengan begitu, museum ini akan semakin banyak dikunjungi orang.